Pada akhirnya, ga ada lagi yang peduli sama lu. Ga ada lagi yang nolongin lu. Ga ada lagi yang tertarik sama cerita lu. Ga ada lagi yang tertarik sama cerita-cerita proses lu untuk menggapai semua itu. Semua mimpi-mimpi lu. Ga ada orang yang benar-benar peduli sama lu di luar sana. Mau lu patah, kecewa, sedih sampe lu nangis darah terus bilang "hidup gini amat" dunia ga akan peduli sama lu. Lu bukan satu-satunya manusia yang punya masalah. Lu ga se-spesial itu. Lu cuma salah satu bagian partikel terkecil yang ada di alam semesta. Meskipun kita semua punya anggota keluarga, satu-persatu dari mereka tentu akan menemui jalan hidupnya masing-masing, entah sekolah, bekerja, berkeluarga atau menua. Itu semua hukumnya mutlak. Gw tau ini pahit, gw tau ini kasar. Tapi menurut gw ini adalah cara self help yang benar, biar kita semua sadar bahwa pada akhirnya kita cuma punya diri kita sendiri. Mau maju, mundur, atau diam di tempat, lu yang memutuskan sendiri karena lu yang menjalani hidup lu, bukan orang lain. satu hal yang bisa gw banggain dari diri sendiri adalah ketika gw berada di titik terendah dan sendirian, gw ga mikirin lagi besok harus kaya gimana, gw cuma ngejalanin dan menyelesaikan apa yang ada di depan mata.
ya, itu adalah suatu kenyataan pahit pada kehidupan dewasa ini. Yang di depan memang terkadang terlihat menyeramkan. Dibilang pahit, jelas. Kasar? Apalagi. Tapi menurut gw ini adalah self help yang benar, menampar diri kita sendiri supaya lebih sadar dibandingkan kita posting quotes quotes di media sosial yang pada akhirnya cuma bikin kita terlena dan yaa.. memanjakan diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar