Langsung ke konten utama

Tidak Apa-apa

Tidak selamanya semua akan berjalan sesuai dengan rencanamu. Tidak semua yang kamu inginkan akan datang begitu saja padamu. Tidak, tidak semuanya.

Ada kalanya kamu berada di situasi yang menyenangkan, membuat dirimu begitu bahagia. Tetapi, ada kalanya kamu berada di situasi yang membingungkan, bahkan bisa menjadi sangat menyedihkan. Kabar gembira baru saja menghampirimu, lalu di waktu yang bersamaan juga kabar buruk menerpa dirimu.

Dulu, saat aku belum begitu dewasa, saat aku merasa bahwa kesedihan adalah suatu hal yang tidak boleh terjadi dalam hidupku, saat aku merasa menangis adalah hal yang paling memalukan, saat kecewa adalah hal yang paling kutakuti, saat terluka menjadikanku sebagai orang paling lemah di dunia ini, aku selalu menyembunyikan segala luka dan mengutuk diri sendiri tanpa mencari solusi. Kupikir bersedih adalah hal yang paling memalukan, kukira menangis adalah hal yang sangat menyedihkan hingga akhirnya aku terbiasa menutupinya, membiarkan luka mengendap tanpa tahu cara menyembuhkannya. Hanya berlari, tanpa berani menghadapinya.

Dan,

itu sangat melelahkan.


Hingga akhirnya aku mulai berani menerima semua itu, mampu menghadapi kekecewaan tanpa takut terluka, menerima kesedihan tanpa malu untuk menangis.

Sedih, kecewa, menangis dan terluka adalah hal yang manusiawi. Kamu berhak untuk bersedih, aku berhak untuk menangis, semua berhak untuk merasakan tidak baik-baik saja. Semakin dewasa kita mulai menyadari bahwa hidup tidak selamanya tentang kebahagiaan, tidak harus melulu tentang tawa. Hidup ini seimbang dengan adanya rasa sedih, kecewa dan sebuah luka. Semua tak pernah menetap terlalu lama, mereka akan datang bergantian, bahkan bersamaan. Tuhan menciptakan segala hal dalam hidup ini dengan setiap makna dibaliknya untuk menjadikanmu dewasa.

Pada akhirnya semua kembali pada diri masing-masing, tentang bagaimana untuk menyembuhkannya, bukan menutupi dan menghindari. Pada akhirnya semua akan kembali pada diri masing-masing, tentang bagaimana untuk menerima kesedihan, luka dan kekecewaan. 

Semua akan baik-baik saja.

Tidak apa-apa jika sedang tidak baik-baik saja, karena kita adalah manusia.

Komentar

Popular Posts

Cita-Cita

"Besar nanti mau jadi apa?" Sebuah pertanyaan singkat tapi bisa dibikin mikir sepanjang waktu. Setiap orang pasti punya impian atau keinginan yang ingin mereka wujudkan suatu hari nanti, sebutlah cita-cita. Begitu juga dengan gw. Semenjak gw paham arti dari kata 'cita-cita' otomatis gw punya keinginan yang gw harap bisa gw wujudkan ketika gw udah dewasa nanti dan seiring berjalannya waktu, semua cita-cita yang pernah gw sebutkan juga berubah-rubah sesuai keinginan gw sendiri. Menjadi Polisi adalah cita-cita pertama gw sewaktu kecil. Keluarga besar gw adalah keluarga militer, uyut, aki dan kedua orang adiknya adalah seorang polisi dan ya, gw rasa gak heran kalau gw pengen jadi kaya mereka. Didikan keluarga gw juga keras,  gak cuma ke anak-anaknya, aki juga nerapin hal ini ke cucunya (walaupun yang ngerasain kerasnya cuma gw doang waktu itu karena adik dan sepupu-sepupu gw belum pada lahir) yang kadang bikin gw merasa lebih militer banget dari anak-anak seumuran gw dilu...

Diri

Pada akhirnya, ga ada lagi yang peduli sama lu. Ga ada lagi yang nolongin lu. Ga ada lagi yang tertarik sama cerita lu. Ga ada lagi yang tertarik sama cerita-cerita proses lu untuk menggapai semua itu. Semua mimpi-mimpi lu. Ga ada orang yang benar-benar peduli sama lu di luar sana. Mau lu patah, kecewa, sedih sampe lu nangis darah terus bilang "hidup gini amat" dunia ga akan peduli sama lu. Lu bukan satu-satunya manusia yang punya masalah. Lu ga se-spesial itu . Lu cuma salah satu bagian partikel terkecil yang ada di alam semesta. Meskipun kita semua punya anggota keluarga, satu-persatu dari mereka tentu akan menemui jalan hidupnya masing-masing, entah sekolah, bekerja, berkeluarga atau menua. Itu semua hukumnya mutlak. Gw tau ini pahit, gw tau ini kasar. Tapi menurut gw ini adalah cara self help yang benar, biar kita semua sadar bahwa pada akhirnya kita cuma punya diri kita sendiri. Mau maju, mundur, atau diam di tempat, lu yang memutuskan sendiri karena lu yang menjalani hi...

About Me

Kyra Andhayu Noer Adalah seorang imigran surga yang datang ke bumi pada tanggal 23 Oktober 2002. Lahir dalam keluarga yang berasal dari berbagai macam latar belakang daerah membuat banyak perbedaan dalam dirinya. Mata yang sipit, kulit putih, rambut kecoklatan membuat teman di lingkungannya memanggilnya 'Acong' entah itu dari mana asal usulnya. Mendapat didikan yang lumayan keras dalam keluarganya membentuk dirinya menjadi pribadi yang keras dan tidak mudah menyerah. Tapi di balik itu semua, dalam dirinya tetaplah ada sisi lembut yang bisa muncul kapan saja. Namanya dikenal melalui sejumlah penghargaan dalam bidang olahraga yang ditekuni sejak kelas 1 SD. Selain dalam olahraga ia juga mahir dalam beberapa bidang lain nya, seperti musik, seni dan sejarah. Saat ini ia sedang melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, program studi Arkeologi.  Machu Picchu ,  Chichen Itza,  dan  Prambanan  menjadi alasan mengapa ia memilih untuk menjadi seorang Arkeol...