Langsung ke konten utama

Postingan

Kemarin

Rasanya baru kemarin, Waktu kita berbicara tanpa berpikir harus ngomongin apalagi setelah ini? Waktu kita bisa menertawakan suatu hal yang sama dengan selera humor yang berbeda, Waktu kita menangisi hal yang sama, Waktu bertanya kabar bukan lagi jadi sesuatu yang basi dan ga bermakna, Waktu hari bergulir begitu cepat dan tak terasa, Baru kemarin. Ternyata waktu berjalan begitu cepat,  Bakal bertemu lagi gak ya kita?

Cerita

Hidup ini lucu. Semua hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya terjadi dalam hidup ini, cepat atau lambat. Orang-orang datang ketika membutuhkan, lalu menghilang tanpa jejak ketika kita membutuhkan. Mereka datang ketika kesepian, lalu pergi tanpa salam. Tidak jauh berbeda, dunia maya sungguh menipu. Banyak orang berlomba-lomba menjadi yang paling akrab, banyak orang yang berlomba-lomba menjadi yang paling ramah, banyak orang yang berlomba-lomba menjadi yang paling menyenangkan, banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi yang selalu ada, banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling bisa mengerti, banyak orang berlomba-lomba seakan dirinya tau segala hal tentang dirimu, padahal mereka hanya mengetahui setitik dari ujung kuku jari mu, satu buku jari pun tidak. Lalu, mereka semua satu persatu, perlahan-lahan akan menghilang, ketika ekspektasi yang mereka punya tidak sesuai sesuai dengan apa yang didapat. Semua hilang begitu saja.  Bisakah untuk tidak menjadi seperti it...

Tidak Apa-apa

Tidak selamanya semua akan berjalan sesuai dengan rencanamu. Tidak semua yang kamu inginkan akan datang begitu saja padamu. Tidak, tidak semuanya. Ada kalanya kamu berada di situasi yang menyenangkan, membuat dirimu begitu bahagia. Tetapi, ada kalanya kamu berada di situasi yang membingungkan, bahkan bisa menjadi sangat menyedihkan. Kabar gembira baru saja menghampirimu, lalu di waktu yang bersamaan juga kabar buruk menerpa dirimu. Dulu, saat aku belum begitu dewasa, saat aku merasa bahwa kesedihan adalah suatu hal yang tidak boleh terjadi dalam hidupku, saat aku merasa menangis adalah hal yang paling memalukan, saat kecewa adalah hal yang paling kutakuti, saat terluka menjadikanku sebagai orang paling lemah di dunia ini, aku selalu menyembunyikan segala luka dan mengutuk diri sendiri tanpa mencari solusi. Kupikir bersedih adalah hal yang paling memalukan, kukira menangis adalah hal yang sangat menyedihkan hingga akhirnya aku terbiasa menutupinya, membiarkan luka mengendap tanpa tahu c...

Komandan

Komandan! Ringan sekali beban hidupmu Bagai padi, Teladanmu bukan dusta Keserdehanaan kau pinangkan padaku, keberanian kau kenalkan padaku, Jadi budak pun aku tak pantas, terima kasih pun tak akan cukup. 1 September 2020, Sang komandan tengah berulang tahun, 76 tahun bukanlah umur yang muda lagi Tapi, Bagiku 76 tahun hanyalah angka sederhana Selebihnya ia tetaplah komandan ku yang gagah berani dan berwibawa. Selamat Ulang Tahun, Komandan Maafkan diri ini terlalu cengeng untuk mengucapkannya secara langsung. Yogyakarta, 6 September 2020

Bulan

Bulan perlahan menengah,  Seakan mengajak bertadah, Menghadap Sang Pemberi Anugrah, Sungguh, Hati ini Resah. Sementara Aku disini, Masih berbaur bersama mimpi, Tersentak, terbangun di keheningan dinihari, Seketika berpikir, mengapa kau tak disini ? Percikan air basuhi muka dan kepala, Menceritakan semua yang kupunya, Kamu, senyuman, dan sekeping asa, Yang tak bertuan dan tak tau arah. Hingga air mata jatuh menitik, Basahi mulut yang kian menukik. Malam semakin hening, Harapan kian menyingsing, Entah itu ada atau malah berpaling, Dan hancur hingga berkeping-keping. Yogyakarta, 29 Agustus 2019

Dalam Diam

Jika kau bertanya tentang cinta dalam diam.   Mungkin: Ia adalah rasa indah dalam dada, Yang tak sanggup diungkapkan.   Karena: Ada kecemasan Jangan-jangan harapan kan bertemu dengan kekecewaan.     Jika kau bertanya tentang cinta dalam diam.   Bisa jadi: Ia adalah rasaku kepadamu, Yang kupendam bertahun lamanya, Dari dulu, sekarang, mungkin juga nanti.   Tapi: Aku tidak mau mengganggumu, Jangan-jangan kau menerima cintaku.   Padahal: Mungkin saja Aku tak sanggup memberi sebutir kebahagiaan, Sekolam permata untukmu.   Itu.  Bandung, 17 Agustus 2020

A Letter For 17-Year-Old Me

Hey Buddy,  17 is just a number and this is still only the beginning.   Hai kamu, apa kabarnya? masih cukup optimis untuk menjalankan kehidupan yang kini kian rumit? aku harap kamu baik-baik saja. Ingin sekali rasanya menulis untuk kita di masa lalu. Tapi ku pikir untuk apa? Lagipula surat ini tidak akan sampai padanya karena mesin waktu belum tercipta untuk bisa membawa pesan ini untuk nya. Kuputuskan surat ini kutulis untukmu, untuk kau, untukku yang sekarang dan untukku yang berada jauh di masa depan. semoga kau tidak cukup bodoh untuk mengabaikan masa lalu. Sedang lelah mencari cara bagaimana membuat hidup ini lebih berwarna? jangan khawatir, aku pun sedang berkutat dengan hal yang sama. Bedanya, aku sudah belajar banyak darimu sebelumnya. Jadi anggap saja bebanku lebih ringan karena kamu sudah membuatku lebih berpengalaman dalam hal ini.  Walaupun orang diluar sana melihatmu dan berkata bahwa hidupmu begitu saja, tapi aku akan selalu menjadi orang nomor satu yan...